PRODUKSI UDANG DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

 

Nilai produksi udang berfluktuatif selama kurun waktu 2010-2020 dengan tren yang cenderung meningkat. Secara umum, produksi udang di Kalimantan Barat tertinggi terjadi pada 2017 sejumlah 37.750 ton dan terendah pada 2018 sebesar 7.065 ton. Selanjutnya, persentase perikanan udang di Kalimantan Barat pada 2020 memberikan sumbangsih sebesar 21% dari total produksi udang di WPP NRI 711


PRODUKSI UDANG DI WPP NRI 711 DALAM SATUAN TON


KOMPOSISI NELAYAN BERDASARKAN ALAT TANGKAP DI DESA PADANG TIKAR II

Alat tangkap yang digunakan oleh sebagian besar nelayan di Dusun Besar adalah lampara dasar (mini trawl) untuk penangkapan udang, yaitu 69%. Menurut nelayan, alasan menggunakan alat tangkap mini trawl disebabkan alat tangkap tersebut tidak memerlukan modal yang besar, hemat BBM dan mudah cara mengoperasikannya.


HASIL TANGKAPAN UDANG BERDASARKAN JENIS ALAT TANGKAP DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Jenis kelamin

Jumlah udang yang tertangkap

Jermal

trawl

Trammel

Trammel net (loding)

Penaeus indicus

 

 

 

 

Betina belum matang gonad

5

26

 

2

Betina sudah matang gonad

3

3

 

3

Jantan

7

32

14

4

Penaeus merguiensis

 

 

 

 

Betina belum matang gonad

2

16

2

87

Betina sudah matang gonad

4

2

 

149

Jantan

11

15

17

306

Hasil tangkapan udang ekonomis penting dari spesies Penaeus merguiensis dan P. indicus berdasarkan empat jenis alat tangkap. P. indicus lebih banyak tertangkap dengan menggunakan trawl, sedangkan P. merguiensis lebih banyak tertangkap dengan trammel net loding. Sebagian besar udang P. merguiensis yang tertangkap dengan trammel net adalah udang dewasa (149 ekor), jika mengacu pada Lm udang betina saat pertama kali matang gonad (P. merguiensis = 34,9 mm. Udang P. indicus sebagian besar yang tertangkap adalah udang muda yang belum matang gonad (26 ekor), dengan nilai Lm P. indicus = 34,2 mm.


JUMLAH ARMADA DENGAN TIPE 0-5 GT SAMPAI DENGAN TIPE >100 GT YANG DIOPERASIKAN PADA PERAIRAN KALIMANTAN BARAT PERIODE 2007-2017

 

 

Armada perikanan di ketiga wilayah (kabupaten Kayong Utara, kabupaten Ketapang, dan kabupaten Kubu Raya) didominasi oleh kapal motor < 10 GT. Armada tersebut terbuat dari kayu dengan dimensi ukuran panjang berkisar antara 5-7 m dan lebar kurang lebih 1,5 m. Mesin pendorong yang digunakan adalah mesin dompeng. Armada ini belum dilengkapi dengan peralatan navigasi yang memadai. Jumlah ABK sebanyak 1-2 orang dengan trip melaut one-day fishing.